Archive

Archive for August 23, 2009

Kopiah Berjanggut

August 23, 2009 Leave a comment

Terbakar hatiku lara

Terpanggang hatiku merana

9 tahun terrawat mesra

Seketika serasa tak bermakna

Denganmu ku terlihat rupawan

Kopiah berjanggut tersandang

Berteladan Sang Baginda tampan

Tak terduga bencana kembali menerpa

Mencabik luka2 lama

Kencingi raut muka

Praduga prasangka terkembang liar merona

Ah Dirimu terkucil nista

Hmmm meski Opini awam biasa

Katanya lebat bermahkota pengantin petaka

“Hati2
Patut dicurigai
Laporkan saja ke polisi
Jangan2 dia antek2 yang kita cari”

Aih Aih sedih

Bisakah tersingkir perih?

Biar semuanya jernih

Duh gusti Maha pengasih

Singkirkanlah Risih

Dengan berkah bulan yang bersih

TAG : “PUISI” , “PUISI CINTA” , “PUISI RELIGI”
gambar dari http://syazhar.fotopages.com/?&page=3

Categories: ADAB, Puisi

Kopiah Berjanggut

August 23, 2009 Leave a comment

Terbakar hatiku lara

Terpanggang hatiku merana

9 tahun terrawat mesra

Seketika serasa tak bermakna

Denganmu ku terlihat rupawan

Kopiah berjanggut tersandang

Berteladan Sang Baginda tampan

Tak terduga bencana kembali menerpa

Mencabik luka2 lama

Kencingi raut muka

Praduga prasangka terkembang liar merona

Ah Dirimu terkucil nista

Hmmm meski Opini awam biasa

Katanya lebat bermahkota pengantin petaka

“Hati2
Patut dicurigai
Laporkan saja ke polisi
Jangan2 dia antek2 yang kita cari”

Aih Aih sedih

Bisakah tersingkir perih?

Biar semuanya jernih

Duh gusti Maha pengasih

Singkirkanlah Risih

Dengan berkah bulan yang bersih

TAG : “PUISI” , “PUISI CINTA” , “PUISI RELIGI”
gambar dari http://syazhar.fotopages.com/?&page=3

Categories: ADAB, Puisi

Doa Ramadhan

August 23, 2009 55 comments

Ya Tuhan
Sudah 2 hari bulan maghfiroh itu datang
Ibadahku kok masih belang2

Mampukah aku
Layakkah aku
Untuk terus menyambutnya
Meski sekedar gembira cita
Sanggupkah aku berpesta memuja NYA
Bertarawih
Bertadarus
Bertahajud

O, Baktiku masih sekedar mulut
O, Hatiku masihlah kalut

Aku tak mau puasaku sekedar puasa
Aku mau benar2 berpuasa

Ya Tuhan
Tolonglah Hamba
Berilah hamba cinta puasa
Sebenar Cinta
Hingga sedetik Dia pergi
Ku takut kehilangannya

Semoga Perintah Mu memang benar untukku

Categories: Puasa, puisi asal